Tidakku sedari, tidakku mengerti,
Hadirnya dirimu, Sufi,
Mencipta memori..
Tidakku fahami, tidakku pasti,
Apakah perasaan ini,
sesuatu yang terbit di sanubari..
Kini..
Timbulnya mentari hingga malam hari,
Ku bertanyakan Ilahi,
Ku soal hati, Ku selami nurani.
Namun..
Tuhan ingin menguji, tabahnya hati,
Bintang hatiku pergi, tidak lagi di sisi,
Harapan ku mati, gugur ke bumi,
Bicaraku terhenti, tinggal misteri.
Hilangnya dirimu, bersama mimpi,
Tersentak aku dari fantasi,
Dan kini, yang pasti, realiti,
Kasih belum termiliki...
Sepi!
Aku sendiri.
Masih berlari.
Menempuh perjalanan yang sunyi ini.
Tuhan,
Ku masih menanti.
Ya Allah,
Aku Lelah!
Aku Pasrah!
Tuhan,
Ku ingin seperti mawar berduri,
Sesegar embun pagi, seharum kasturi,
sehangat matahari, seindah pelangi.
Tuhan,
Tidakku peduli lagi,
cinta duniawi,
Walaupun sendiri,
Biar pun pertama di hati,
Biarkan lah mati untuk terakhir kali.
Tuhan,
Berikan lah aku kunci,
Untuk mencintai,
Untuk mendekati,
Dalam meneguk kasihMu nan suci,
Kini aku pasti,
CintaMu penuh erti,
Cinta yang hakiki...
Amin, Ya Rabb...
No comments:
Post a Comment